KIMIA DASAR



KIMIA DASAR
disusun oleh               : S. Yohana Stefanie, M.Pd
di publikasikan oleh : amos pangkatana 

PENDAHULUAN
LAMBANG UNSUR
ž  Untuk menyatakan komposisi zat dan menggambarkan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang terjadi sewaktu reaksi kimia secara tepat, singkat dan langsung, kita gunakan lambang kimia dan rumus kimia.

ž  Mengikuti rekomendasi Berzelius (1811), lambang unsur kimia dibentuk dari huruf pertama nama internasional (latin) disertai huruf kedua yang ada dalam nama yang sama
Contoh :
O untuk Oksigen
H untuk Hidrogen
Cl untuk Clorinium/ klor
Ca untuk Calsium/ kalsium
Mn untuk Mangan

ž  Secara umum, bahwa lambang unsur itu menyatakan 1 atom unsur
RUMUS EMPIRIS
= Untuk menyatakan komposisi bahan yang molekulnya terdiri dari atom-atom yang lebih banyak
Contoh :
Molekul carbondioksida à CO2
Molekul air à H2O
Molekul hidrogen peroksida à H2O2

v  Untuk zat anorganik, umumnya lambang logam (metal) atau lambang hidrogen ditulis pertama, diikuti non logam dan akhirnya oksigen. Rumus zat organik urutan umum yang berlaku C, H, O, N, S, P

ž  Jika rumus empiris suatu senyawa diketahui, maka dapat ditentukan beberapa sifat fisika dan kimia zat itu

1)      Dari rumus empiris suatu senyawa, dapat dilihat unsur apa yang terkandung didalamnya dan berapa banyak atom dari masing-masing unsur membentuk molekul senyawa itu.
Contoh :
HCl (asam klorida), mengandung 1 atom hidrogen dan 1 atom klorida
H2SO4 (asam sulfat) mengandung 2 atom Hidrogen dan 1 atom Sulfur dan 4 atom Oksigen
       2)   Dari rumus empiris, dapat ditentukan massa molekul/ bobot molekul relatif (Mr), dengan   menjumlahkan massa atom relatif (Ar) dari unsur-unsur yang membentuk senyawa itu
Contoh:
Hitunglah massa molekul HCl ? (bila diketahui
Ar H = 1 dan Cl = 35)
Jawab: Mr HCl = Ar H + Ar Cl
                           = 1 + 35 = 36
Jadi massa molekul HCl adalah 36
TUGAS 1
Hitunglah massa molekul (Mr) dari senyawa dibawah ini:
  1. NaOH
  2. H2O
  3. H2SO4
 bila diketahui Ar H= 1; O= 16; Na= 23; S=32, C =12
1.       Mr NaOH = Ar Na = 23 Ar O = 16 Ar H = 1
                                                                23+16+1 = 40
                Jadi massa molekul dari NaOH adalah 40
2. Mr H2O = Ar H = 1 Ar O = 16
                                                2+16 = 18
                Jadi  dtrst…

3. Mr H2SO4 = Ar H = 1 Ar S = 32 Ar O = 16
                                                2+ 32+ 64 = 98
Jadi massa….
Hitunglah Mr dari CH3COOH?
Jawab:
Mr CH3COOH = Ar C =12, H = 2,
                                                = 12+3+12+16+16+1
                                                = 60
Jadi Mr CH3COOH = 60


SENYAWA & IKATAN KIMIA
Berdasarkan sifat fisiknya, unsur dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :
  1. Logam, memiliki sifat mngubah bentuk, penghantar panas yang baik dan lentur. Sebanyak 70% unsur adalah logam. Contohnya : besi (Fe), tembaga (Cu), Aluminium (Al)
  2. Non logam, tidak memiliki sifat sperti pada logam, reaktifitasnya berbeda dan jarang dijumpai dalam bentuk unsur. Contohnya: karbon (C), Oksigen (O2), Nitrogen dll
  3. Metaloid, memiliki sifat anti logam dan non logam. Contohnya : boron (B), Silikon (Si), germanium (Ge), Arsen (As), stibium (Sb) dan telurium (Te)

Valensi
ž  Dari rumus senyawa seperti H2O, HCl, CaCl2, CO2, CH4 dll jelas bahwa atom-atom dari unsur yang berlainan mempunyai kemampuan yang berlainan dalam mengikat satu sama lain.
                Kemampuan bersenyawa suatu unsur disebut valensi.

Perpindahan elektron
ž  Pada dasarnya, bila suatu unsur logam bersenyawa dengan suatu unsur non-logam, elektron-elektron dilepaskan oleh atom-atom logam dan diterima oleh atom-atom non logam
Contoh: bila sebuah atom natrium (Na) menyerahkan sebuah elektron ke sebuah atom klor (Cl), dikatakan bahwa mereka bersenyawa membentuk natrium klorida.

ž  Pada dasarnya, bila suatu unsur non logam bersenyawa dengan unsur non logam lain, elektron tidak dibuang ataupun diambil oleh atom-atom, melainkan dipergunakan bersama-sama
Contoh: sebuah atom brom (Br) dan sebuah atom fluor (F) yang masing-masing mempunyai 7 elektron dalam tingkatan tertingginya (tingkatan valensi), bersatu untuk membentuk suatu molekul brom fluorida (BrF) dengan menggunakan bersama-sama 2 dari ke -14 elektron diantara mereka
                Gaya kuat yang mengikat atom brom dan fluor ialah gaya tarik masing-masing terhadap elektron yang mereka ikat secara bersama.
Ø  Pasangan elektron yang digunakan bersama ini disebut suatu ikatan kovalen.

Bilangan oksidasi
Bilangan Oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom, jika elektron diberikan pada atom lain yang keelekronegatifannya lebih besar
                Untuk menentukan biloks berbagai atom dalam senyawanya disusun aturan sbg:
  • Bilangan oksidasi atom unsur dalam keadaan unsur bebasnya sama dengan nol
                Contoh:
                Biloks atom S dalam S2 adalah nol
                Biloks atom O dalam O2 adalah nol
                 
ž  Biloks ion mono atom sama dengan muatan  ionnya
                Contoh:
                Ion Na+ biloksnya sama dengan +1
                Ion Na+ biloksnya sama dengan +1
ž  Jumlah biloks semua atom dalam senyawa adalah nol. Untuk poliatom, jumlah bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion tersebut harus sama dengan muatan ion poliatom tersebut
                Contoh:
                Jumlah oksidasi atom H dan atom O dalam H2O adalah nol
                Jumlah oksidasi atom O dan atom H dalam ion OH adalah -1
ž  Dalam senyawanya, atom F selalu mempunyai biloks -1
               
ž  Atom unsur golongan IA mempunyai biloks +1
ž  Atom unsur golongan IIA mempunyai biloks +2 dalam senyawanya
                Contohnya: Biloks atom Ca dalam Ca(HCO3)2 adalah +2
ž  Atom unsur golongan VIIA merupakan biloks -1 dalam senyawa biner dengan logam-logam
                Contoh:Biloks atom Cl dalam FeCl3, CrCl3, dan NaCl adalah -1
ž  Dalam senyawanya atom H mempunyai biloks +1, kecuali dalam senyawa hibrida logam atom H mempunyai biloks -1
                Contoh:
                Biloks atom H adalah +1, dalam NH2, HCl dan H2O
                Biloks atom H adalah -1 dalam NaH
ž  Oksigen umumnya biloks -2, kecuali:
  1.  Dalam senyawa biner dng f, O mempunyai biloks +2
  2. Dalam perokda misalnya ion O-2 (BaO2  atau H2O2), biloks oksigen adalah -1.
Konsep oksidasi-reduksi berdasarkan bilangan oksidasi
                Ditinjau dari sudut bilangan oksidasi, rx redoks bercirikan perubahan biloks. Contohx rx antara logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat. Rx sbg brkut:
                Zn + Cu+2  à Zn+2 + Cu
                Dlm biloks 0 (unsur bebasnya), seng berubah menajadi seng dengan biloks +2, sementara itu tembaga berubah dari biloks +2 menjadi 0. Jadi pada rx diatas seng mengalami redoks dan ion Cu+2  mengalami rx reduksi.
                Dengan demikian dapat dirumuskan didefinisikan rx oksidasi reduksi sbg brkut:
Oksidasi = penambahan (naiknya) biloks
Reduksi = pengurangan atau turunnya biloks
Tata nama iupac berdasarkan bilangan oksidasi
                                Untuk senyawa-senyawa yang mengandung logam, pd umumnya tersusun dari ion-ion, nama kation logam disebutkan terlebih dahulu dan diikuti nama anion tanpa menyebut jumlah ion-ion.
                contoh:
                K2S                         = kalium sulfida
                BaO                        = barium oksida
                FeCl2      = besi(II) klorida
                FeCl23    = besi(III) klorida
                Mg(NO3)2            = magnesium sulfat
                                Untuk senyawa-senyawa yang tidak mengandung logam, digunakan awalan angka Yunani untuk menyebutkan masing-masing jumlah atom 9 (kecuali awalan atom yang depan tidak perlu disebutkan).
                Contoh:
                NO                         = nitrogen monoksida
                NO2        = nitrogen dioksida
                N2O                        = dinitrogen monooksida
                N2O3       = dinitrogen trioksida
                N2O5      = dinitrogen pentaoksida              
                                Berdasarkan biloks tanpa menyebutkan atom-atomnya aturan IUPAK ditetapkan untuk menentukan nama senyawa-senyawa diatas sbg brkt:
                NO                         = nitrogen (II) oksida
                NO2        = nitrogen (VI) oksida
                N2O                        = nitrogen (I) oksida
                N2O3       = nitrogen (III) oksida
                N2O5      = nitrogen (V) oksida

                 
Contoh Soal
  1. Tentukan biloks belerang (S) dalam:
                a. H2S
                Jawab:
                Jmlh biloks H = +2, agar jmlh oksidasi = nol, maka biloks S = -2
                b. H2S4    
                Jawab:
                Jmlh bilangan H = +2, jmlh biloks 0 = -8, agar jumlah biloks = nol, maka biloks S = +6

Latihan soal
  1. Tentukan biloks oksigen (O) dalam:
                a. H2O
                b. H2O4
                 Jawab:
                a. H2O
                Jawab:
                Jmlh biloks H = +2, agar jmlh oksidasi = nol, maka biloks O = -2
                b. H2O4    
                Jawab:
                Jmlh bilangan H = +2, jmlh biloks 0 = -8, agar jumlah biloks = nol, maka biloks O = +6

KONFIGURASI ELEKTRON DAN ELEKTRON VALENSI
KONFIGURASI ELEKTRON
                                Konfigurasi Elektron merupakan gambaran susunan elektron dalam kulit-kulit atom. Teori atom Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit-orbit tertentu. Orbit atau lintasan tersebut selanjutnya disebut kulit.
Lintasan atau kulit di sekeliling  inti atom
P1000607.JPG














Ø  Jumlah maksimum  elektron dalam tiap-tiap   kulit = 2n2 *
Ø  n merupakan nomor kulit (1,2,3…………)
Ø  Jumlah elektron maksimum dalam tiap-tiap kulit atom
KULIT
NOMOR KULIT (n)
JUMLAH ELEKTRON MAKSIMUM
K
1
2 (1) 2  = 2
L
2
2 (2) 2  = 8
M
3
2 (3) 2  = 18
N
4
2 (4) 2  = 32
O
5
2 (5) 2  = 50
P
6
2 (6) 2  = 72
Q
7
2 (7) 2  = 98
Cara pengisian elektron dalam kulit mengikuti aturan Aufbau (dari bahasa Jerman Aufbau yang berarti “membangun”). Menurut aturan Aufbau, pengisian elektron-elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Susunan elektron dapat diketahui berdasarkan kulit
       Sub kulit
                Pengisian elektron berdasarkan sub kulit berlangsung menurut arah garis diagonal
                K             =             1              1S
                L              =             2S            2P
                M            =             3              3S            3P            3d
                N             =             4              4S            4P            4d            4f
                O             =             5              5S            5P            5d            5f             5g
                P             =             6              6S            6P            6d            6f
                Q             =             7              7S            7P            7d   
Keterangan:
s              maksimum          2 elektron
p             maksimum          6 elektron
d             maksimum          10 elektron
f              maksimum          14 elektron
g              maksimum          18 elektron
Pengisian elektron berdasarkan kulit, yaitu penyebaran elektron pada kulit K, L, M, N, O, P, Q
Konfigurasi Elektron Beberapa Unsur
Atom
Jumlah Elektron
Kulit K
Kulit L
Kulit M
Kulit N
1H
1
1



2He
2
2



3Li
3
2
1


4Be
4
2
2


8O
8
2
6


10Ne
10
2
8


12Mg
12
2
8
2

17Cl
17
2
8
7

33As
33
2
8
18
5
36Kr
36
2
8
18
8


ELEKTRON VALENSI
Elektron Valensi merupakan jumlah elektron yang terletak pada kulit terluar.
Konfigurasi Valensi Beberapa Unsur
Atom
Jumlah Elektron
Kulit K
Kulit L
Kulit M
Kulit N
Elektron Valensi
1H
1
1



1
2He
2
2



2
3Li
3
2
1


1
4Be
4
2
2


2
8O
8
2
6


6
10Ne
10
2
8


8
12Mg
12
2
8
2

2
17Cl
17
2
8
7

7
33As
33
2
8
18
5
5
36Kr
36
2
8
18
8
8





LATIHAN SOAL
Buatlah tabel seperti contoh dibawah dan lengkapilah kolom-kolom yang kosong
Atom
Jumlah Elektron
Kulit K
Kulit L
Kulit M
Kulit N
Elektron Valensi
11Na
11
14Si
14
17Cl
17
20Ca
20
31Ga
31
34Se
34

TUGAS 6
                Buatlah tabel konfigurasi elektron mulai dari golongan 1 – 8!

PERSAMAAN KIMIA
  Suatu persamaan kimia menunjukkan rumus pereaksi kemudian suatu anak panah dan lalu rumus hasil reaksi, dengan banyaknya atom tiap unsur di kiri dan di kanan anak panah sama
  pereaksi adalah zat apa saja yang mula-mula terdapat dan kemudian diubah selama suatu reaksi kimia
  Hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia
Contoh :
1) 2H2 + O2 à 2H2O                       (betul)
   2H2 + O  à H2O                          (salah)
2) Metana + oksigen à karbondioksida + air      (tahap 1)
                CH4  +  O2  à CO2  +  O2         (tahap 2)
    CH4  + 2O2 à CO2  + 2H2O    (tahap 3)
                 CH4  + 2O2 à CO2  + 2H2O   (tahap 4)

  Menulis persamaan berimbang untuk beberapa kelas umum reaksi. Terdapat 3 kelas utama reaksi yang memberikan contoh banyak persamaan yang berguna :
1)      Suatu reaksi gabungan langsung ialah suatu reaksi dari dua unsur yang menghasilkan suatu senyawa
2)      Suatu reaksi penukargantian sederhana ialah reaksi suatu unsur dengan suatu senyawa, yang menghasilkan unsur dan senyawa lain
3)      Suatu reaksi penukargantian rangkap ialah reaksi dari dua senyawa yang menghasilkan dua senyawa berlainan dengan saling menukarkan komponennya
STOIKIOMETRI
  Bobot atom
                seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bobot atom C; H; O berturut2 adalah 12; 1; 16. karena biasanya kita tertarik pada perbandingan atom satu dengan yang lain, maka cukup baik untuk menggunakan satuan bobot, yang disebut satuan massa atom (sma)
                1 Gram = 6,022 x 1023 atau 1 sma = 1,661 x 10-24
  Bobot molekul suatu zat ialah jumlah bobot dari atom-atom yang ditunjukkan dalam rumus empirisnya
HUBUNGAN BOBOT DALAM REAKSI KIMIA
Bobot total pereaksi = bobot total hasil reaksi dalam suatu persamaan berimbang
Contoh :
  2Al           +      3Br2         à          2AlBr3
2 satuan                       3 satuan                          2 satuan
2 (26,98)sma  + 3[2(79,904)] sma  =    2[26,98+ 3(79,904)] sma
53,96 sma            +  4799,42 sma       =    533,38 sma
                                                      533,38 sma        =    533,38 sma

  Mol
Mol suatu zat ialah banyaknya zat itu yang mengandung 6,022 x 1023. Bilangan tersebut disebut bilangan avogadro.
Bobot satu mol suatu zat disebut bobot molar. Bobot molar dalam gram suatu zat secara numeris sama dengan bobot molekul dalam satuan massa atom.
Contoh:
Diketahui bobot molekul CO2 adalah 44,010 sma, untuk menyatakan bobot molar CO2 yang harus dilakukan ialah mengubah satuan, dari satuan massa atom menjadi gram. Jadi bobot molarnya 44,010 g.
HUBUNGAN BOBOT MOLAR DAN PERSAMAAN KIMIA
Contoh :
  2Al           +      3Br2      à          2AlBr3
  2 mol                          3 mol                                   2 mol
2 (26,98) g      +   3[2(79,904)] g  =    2[26,98+ 3(79,904)] g
53,96 sma       +      4799,42 g      =    533,38 g
                                                            533,38 g   =    533,38 g
TUGAS 2
  1. Tulislah persamaan berimbang untuk reaksi antara magnesium (Mg) dengan feri klorida (FeCl3) yang menghasilkan magnesium klorida (MgCl2) dan besi (Fe) !
                Jawaban: 
                Mg + FeCl3  à MgCl2 + Fe
                3 Mg + 2FeCl3 à 3MgCl2 + 2Fe
2.       Tulislah persamaan berimbang untuk reaksi dua unsur aluminium (Al), dan brom (Br2) yang menghasilkan suatu senyawa aluminium bromida (AlBr3) !dan tafsirkan persamaan tersebut dalam mol dan tunjukkan bobot semua zat dalam gram!



Bobot dlm rx kimia
3 Mg + 2FeCl3 à 3MgCl2 + 2Fe
3 S                          2 S                          3 S            2 S
3(24,31)sma + 2[55,85+3(35,45)]sma = 3[24,31+2(35,45)]sma + 2(55,85)sma
72,93 + 324,40sma           = 285,63 + 111,70sma
397,33sma                           = 397,33sma
SOAL LATIHAN
NaCl + H2SO4  à HCl + Na2SO4



Komentar